Bila
kita lihat masalah ini dari kaca mata iman, maka sungguh tidak ada alasan bagi
orang tua untuk khawatir, mari perhatikan beberapa poin berikut ini
Tidak bisa dipungkiri, banyak orang
tua yang punya kekhawatiran seperti ini. Memang secara kasat mata, hal tersebut
tampak wajar, karena begitu rusaknya lingkungan masyarakat sekarang ini.
Kalau dahulu, muda-mudi malu bila
ketahuan berpacaran. Sekarang keadaan menjadi terbalik, muda-mudi akan malu
bila tidak punya pacar. Semoga Allah memperbaiki keadaan ini, dan melindungi
keluarga kita dari perbuatan zina, amin.
Namun, bila kita lihat masalah ini
dari kaca mata iman, maka sungguh tidak ada alasan bagi orang tua untuk
khawatir, mari perhatikan beberapa poin berikut ini:
1.
Bahwa
mendapatkan suami, merupakah bagian dari takdir Allah, dan Allah sudah
menentukan takdir itu sebelum anak Anda dilahirkan. Sehingga apapun yang
terjadi, memakai jilbab syar’i atau tidak, semuanya akan berjalan sebagaimana
tulisan takdir Allah.
2.
Ingatlah,
bahwa sebuah barang akan laris sesuai minat pembelinya. Anak yang baik dan taat
berhijab, akan diminati oleh orang yang agamanya baik. Sebaliknya anak yang
mengumbar aurat dan tidak peduli agama, dia akan diminati oleh pemuda yang
buruk agamanya. Maka sebagai orang tua, anda bisa memilih manakah pangsa pasar
yang Anda inginkan untuk putri kesayangan Anda.
3.
Pacaran
adalah musibah yang sangat besar bagi muda mudi, yang paling kasihan adalah
wanita. Seringkali kehormatan wanita dalam pacaran tidak dihargai sama sekali,
bahkan seringkali pelacur lebih dihargai daripada wanita yang
dipacari. Apalagi jika terjadi kehamilan, justru wanita dan keluarganya
akan menanggung biaya yang besar, sekaligus rasa malu seumur hidupnya.
4.
Syariat
Islam telah memberikan banyak solusi untuk mencarikan suami bagi putri kita,
diantaranya:
1.
Orang
tua yang mencarikan suami untuk putrinya. Sebagaimana Allah kisahkan dalam Al
Quran, ketika calon mertua Nabi Musa menawarkan putrinya untuk dia
pinang. Dan hal ini juga bisa dilakukan oleh saudaranya, atau teman
wanitanya, atau orang lain yang bisa membantu dia mencarikan calon suami yang
baik.
2.
Ketika
seorang putri tertarik kepada seorang pemuda, maka tidak mengapa dia meminta
kepada ayahnya untnk menawarkan dirinya kepada pemuda tersebut. Ini juga yang
disebutkan oleh Allah dalam kisah Nabi Musa. Ternyata calon isterinyalah yang
meminta ayahnya agar menawari Nabi Musa untuk mau meminangnya dengan syarat
yang diajukan.
3.
Dibolehkan
juga bagi seorang wanita utk menawarkan dirinya sendiri kepada seseorang yang
dia inginkan, tentunya dengan syarat hal itu tidak menimbulkan fitnah dan
keburukan.
Hal ini sebagaimana dilakukan oleh
seorang sahabat wanita yang menawarkan dirinya kepada Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam, dan beliau tidak mengingkari tindakannya tersebut.
Ini menunjukkan bahwa hal itu boleh dilakukan.
Intinya, jilbab yang syar’i bukanlah
penghalang bagi putri Anda mendapatkan suami. Bahkan sebaliknya, jilbab itulah
yang menjadikan putri Anda pantas mendapatkan suami yang baik agamanya. Suami
yang bisa menuntunnya menuju surga dan selalu berdoa untuk kebaikan Anda
sebagai mertuanya.
Perlu juga diingat, bahwa seorang
ortu haruslah sadar, bahwa termasuk diantara hak putrinya adalah dicarikan
suami yang saleh, maka tunaikanlah hak ini, dan berusahalah sebaik mungkin utk
putri Anda, karena dialah nantinya yang akan meneruskan tongkat estafet
perjuangan Anda. Wallahu a’lam.
***
Penulis: Ustadz Musyaffa Ad Darini,
Lc., MA.
Artikel Muslim.or.id
0 comments:
Post a Comment
kritik dan saran dari anda selalu kami nantikan.