Cewek: “Bisa minta tolong, Mas?”
Cowok: “Tentu, apa sih yang tidak kulakukan untukmu…”
Cewek: “Tolong
belikan pembalut sepuluh bungkus.”
Cowok: “Hah? Kalau itu gimana ya? Kenapa tidak Adik sendiri, Mas kan lelaki, malu kalau beli begituan.”
Cowok: “Hah? Kalau itu gimana ya? Kenapa tidak Adik sendiri, Mas kan lelaki, malu kalau beli begituan.”
Cewek: “Kalau begitu
minta tolong segera nikahi aku, Mas. Ini justru akan menunjukkan betapa
gagahnya Mas sebagai lelaki…”
Cowok: ” Hah! Nikah?
Kan butuh modal, Dik. Kita pacaran saja, sembari Mas mengumpulkan modal.”
Cewek: “Nikah itu
modalnya cuma niat, mahar secukupnya, penghulu, wali, ijab kabul dan saksi. Apa
ada yang memberatkan?”
Cowok: “Mahar kan
butuh biaya, lagipula pernikahan kita mesti dipestakan biar tidak malu sama
tetangga.”
Cewek: “Mahar itu
semampu lelaki, Adik tidak minta yang banyak. Seperangkat alat shalat sudah
lebih dari cukup. Kita juga tidak perlu merasa malu pada tetangga karena tidak
bisa buat pesta, tetapi kita harusnya merasa malu kepada Allah karena telah
sekian lamanya pacaran, padahal jelas hukumnya haram, karena ke mana-mana
berdua, saling bersentuhan meski cuma jabat tangan, saling merayu lewat telepon
bukankah ini semua zina?”
Cowok: “Terus nanti
setelah nikah, kita makan apa?”
Cewek: “Karena kita
tinggal di Indonesia, maka makanan pokoknya nasi. Apa mas belum tahu hal
sederhana ini? Kalau masalah rezeki, Allah sudah menjamin. Buktinya selama ini
Mas sanggup beli bensin, traktir makan, beli pulsa dan hadiah ulang tahun, lalu
kenapa takut tidak sanggup memberi makan?”
Cowok: “Rumah kita
bagaimana?”
Cewek: “Ngontrak tak
masalah, daripada kita di rumahkan di neraka jahanam karena terlena bujukan
syetan atas nama pacaran.”
0 comments:
Post a Comment
kritik dan saran dari anda selalu kami nantikan.